Berikut Ini Alasan Cinta Laura Terkait Soal Kecaman Terhadap Saipul Jamil
Jakarta - Baru-baru ini Saipul Jamil menyita perhatian dan menjadi sorotan publik.
Tak cuma muncul kecaman, ada pula petisi agar pedangdut berusia 41
tahun tersebut diboikot dari televisi dan YouTube.
Hal itu lantaran Saipul Jamil disambut meriah bak pahlawan kala bebas
dari penjara usai merampungkan hukuman atas kasus pencabulan dan
penyuapan.
Ia juga langsung mendapat berbagai tawaran untuk tampil di
acara televisi. Sejumlah artis pun turut buka suara, mengecam hal tersebut. Cinta Laura, salah satunya.
"Halo juga @kpipusat jangan dikasih masuk televisi dong artis yang
begini. Eh, tapi KPI sendiri kan dalemnya juga gudang pelaku pelecehan
seksual,"tulis Cinta Laura dalam unggahan Instagram Story, sambil
menyertakan screenshot judul berita soal Saipul Jamil, belum lama ini.
Cinta Laura, pada unggahan yang sama, juga mengkritisi soal Saipul Jamil
yang disebut-sebut tak dendam kepada korban. Ia menganggap itu lucu
lantaran si korbanlah yang dibuat injury dan hidup tak tenang.
Ketika berbincang dengan Atta Halilintar, sebagaimana dapat disaksikan
dalam kanal YouTube AH, Cinta Laura membeberkan alasannya turut mengecam
Saipul Jamil.
"Yang pasti, pertama-tama, kenapa waktu itu aku berani speak up soal isu tersebut, karena aku merasa, kalau kita terus diam dan tidak bicara soal masalah ini, yang jelas sangat salah, ya, orang-orang akan terus menormalisasikan tindakan-tindakan pelecehan dalam bentuk apa pun,"ucapnya.
Ya, Cinta Laura hanya berupaya untuk menyadarkan lebih banyak orang di Indonesia soal tindakan pelecehan yang tak bisa dinormalisasi. Terlebih, tingkat kasus pelecehan di negara ini tak bisa dibilang rendah.
"So, di negara kita ada yang namanya rape culture, budaya pemerkosaan,
yang artinya, cenderung masyarakat Indonesia menyepelekan kasus-kasus
kekerasan atau cenderung menyalahkan korban jika mereka mengalami
kekerasan,"ujar Cinta Laura.
"Which's specifically what we're seeing today, pelakunya diglorifikasi,
korbannya dilupakan gitu aja dan dibiarkan hidup dengan injury yang
mungkin bisa membuat hidupnya tidak sebermakna yang sebenarnya bisa.
Iya, harus terus melihat wajah dari orang yang sudah menyakitinya secara psychological, secara fisik, secara emosional, dan di negara kita belum ada payung hukum yang benar-benar berpihak kepada korban,"lanjutnya.
Atta Halilintar, dalam kesempatan yang sama, menyinggung professional kontra yang ada perihal Saipul Jamil. Mereka yang pro berpendapat bahwa tak menjadi masalah ketika pria yang akrab disapa Bang Ipul itu kembali ke dunia hiburan, mengingat selama ini ia memang berkiprah di sana. Cinta Laura pun menanggapi hal tersebut.
"Seorang pelaku kekerasan, yang sudah dihukum, sudah dipenjara, dan
sudah menyelesaikan waktunya di penjara dan kembali ke dunia nyata,
sebenarnya itu apa yang dia mau lakukan dengan hidup dia, kita tidak
bisa mengontrol. Yang bisa kita kontrol adalah tindakan diri kita
sendiri. Aku, sebagai misalnya, teman pelaku kekerasan, bisa menjauhi
orang tersebut, tidak mau ada hubungan dengan orang tersebut karena aku
tahu tindakan yang dlakukan adalah ilegal, bejat, dan enggak bisa
ditoleransi,"tuturnya.
"Sebagai orang yang mempunyai suatu business media atau stasiun televisi
atau apa pun itu, juga aku mempunyai kontrol atas tindakan aku sendiri,
yaitu bisa nge-ban orang-orang yang aku rasa tidak bermoral dan tidak
menjadi contoh yang baik buat masyarakat Indonesia,"pungkas Cinta
Laura.
Komentar
Posting Komentar