Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Menjelang Parade Yahudi Ekstrem Kanan di Yerusalem Ketangan Semakin Memuncak

Yerusalem -  Demonstrasi kelompok ultranasionalis Yahudi siap digelar pada Selasa (15/6) sore waktu setempat. Aksi ini dikecam oleh Hamas sebagai sebuah "provokasi", yang sebagai balasan menyerukan "hari kemarahan" di Gaza dan Tepi Barat Yordan. "Kami memperingatkan reaksi berbahaya yang bisa muncul dari niat rejim pendudukan untuk mengizinkan pemukim ekstremis untuk melakukan Ceremony Bendera di Yerusalem," tulis Perdana Menteri Palestina, Mohammad Shtayyeh, lewat akun Twitternya. Seperti dikutip media Israel, Haaretz, Senin (14/6) harian Lebanon, al-Akhbar, melaporkan Hamas telah mengabarkan kepada Mesir bahwa reaksi terhadap demonstrasi di Yerusalem akan "Identik" dengan apa yang terhadi pada Mei silam, ketika roket berterbangan dari Gaza ke arah Yerusalem. Laporan itu menyebut Hamas sudah "menyiagakan" kekuatan militernya, namun perkembangan konflik akan bergantung pada "tindakan Israel." Jumat (11/6) silam, kepolisian Yer

Tindak Pelecehan di KRL Terjadi Lagi, Pelaku Pelecehan Sempat Diamankan, Namun Tak Mengakui

Jakarta -  Pihak KAI Commuter mengatakan terduga pelaku pelecehan seksual dalam kereta yang dilaporkan lewat Twitter sempat diamankan. Namun, terduga pelaku tak mau mengaku, korban word play here disarankan melapor ke polisi. "Terduga pelaku tidak mengakui perbuatannya," ujar VP Corporate Assistant KAI Traveler, Anne Purba, melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/6/2021). Anne mengatakan pihaknya telah mencatat identitas korban serta terduga pelaku jiwa sewaktu-waktu dibutuhkan. Dia mengatakan terduga pelaku diamankan di Stasiun Jatinegara. "Sebagai operator layanan KRL, KAI Commuter telah mendata terduga pelaku dan korban di Stasiun Jatinegara dan menyarankan untuk melapor kepada kepolisian. Namun korban ketika itu melanjutkan perjalanan keluar stasiun," katanya. "Namun, KAI Commuter telah melakukan pendataan lengkap jika diperlukan di waktu yang akan datang. Selain terduga korban dan pelaku, ketika itu tidak ada pengguna KRL lain yang ikut melapor sebagai saksi